Sabtu, 20 Maret 2010

Astronom Akan Temukan kembaran Bumi

Kemajuan teknologi menuntun penemuan lebih dari 400 planet. Ilmuwan yakin planet dengan ukuran dan komposisi mirip Bumi akan segera ditemukan keberadaannya tahun ini.


“Ilmuwan akan mendeteksi planet yang sangat mirip bumi untuk pertama kalinya di luar tata surya pada akhir tahun 2010,” ujar Profesor Michel Mayor dari Universitas Geneva pemimpin tim yang berhasil menemukan planet di luar sistem tata surya pertama kalinya pada tahun 1995.

Dalam acara konferensi Royal Society yang juga merayakan ulang tahun ke-50 program Pencarian Intelegensia Ekstra-Terrestrial (SETI), Mayor mengatakan, “proses pencarian kembaran Bumi dimotivasi oleh prospek besar untuk menemukan tempat yang memiliki kondisi paling cocok untuk mengembangkan kehidupan di Bumi. Kita sedang memasuki fase baru dalam pencarian ini.”

Dia juga mengatakan kepada audiens yang di dalamnya termasuk perwakilan dari NASA, Agensi Ruang Angkasa Eropa dan Badan PBB untuk urusan luar angkasa, bahwa kemajuan teknologi dramatis selama 15 tahun terakhir telah menuntun penemuan lebih dari 400 planet di luar orbit bumi yang mengorbit bintang-bintang yang identik dengan matahari.

Meskipun demikian sangat sedikit planet yang ditemukan letaknya sangat jauh tersebut menjadi kandidat terbaik untuk diproyeksikan menjadi tempat inkubasi kehidupan, sebagian besar mereka ukurannya lebih besar. Planet dengan ukuran yang sangat besar lebih berpotensi memiliki patahan tektonik yang lebih aktif, membuat lingkungan menjadi lebih tinggi pergolakannya.

Penemuan terakhir, planet terkecil yang ditemukan ukurannya 1,7 kali lebih

besar massanya daripada Bumi.

Lebih jauh, planet yang memiliki kondisi lebih layak huni airnya tidak likuid karena faktor orbitnya dari matahari. “Jika planet terlalu dekat maka akan memanas dan airnya akan menguap dan jika terlalu jauh maka akan menjadi es,” ujar Profesor Mayor.

Dia mengatakan bahwa pesawat ruang angkasa NASA Kepler yang membawa teleskop terbesar telah dikirim ke orbit bumi dan akan menjadi alat yang pertama kali menemukan planet dengan kriteria sesuai keinginan.

Teleskop tersebut yang telah mengorbit matahari sejak Maret 2009 memang difokuskan ke sebuah wilayah bintang padat dalam sabuk spiral Orion di galaksi Bima Sakti.

Dengan memonitor lebih dari 100 ribu bintang setiap setengah jam selama tiga tahun, dengan cara melihat variasi kecerahan bintang yang disebabkan oleh planet ketika Bumi melewati mereka.

Dalam waktu empat tahun Kepler tampaknya telah berhasil menemukan planet yang ukurannya sama dengan Bumi yang sekaligus juga memiliki karakteristik zona layak huni.

Profesor Paul Davies, seorang astrofisika dari Universitas Nasional Arizona mengatakan, “ketika saya menjadi mahasiswa, saya tidak bisa menemukan seseorang yang memiliki ide bahwa ada kemungkinan kehidupan lain di alam semesta dengan serius".

"Sekarang sudah sangat banyak komunitas sains yang menjadi bagian di dalamnya. Sebuah peran besar telah dilakukan dalam usaha menemukan planet di luar tata surya.”

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails